Pada hari Rabu 12 Mei 2010 kemaren, Polisi melakukan penangkapan kelompok yang diduga teroris di Cikampek dan Cawang. Karena dianggap melakukan perlawanan, tiga orang di Cawang tewas ditembak Detasemen Khusus 88. Demikian pula halnya dengan dua orang yang tewas ditembak di Cikampek. Hanya satu orang yang di Cikampek ditangkap hidup-hidup. Dalam penangkapan di Cawang dan Cikampek tersebut polisi juga menyita barang bukti berupa bahan peledak.
Wakadiv Humas Mabes Polri, Brigjen Zainuri Lubis mengatakan, polisi terpaksa menembak para terduga teroris dalam penangkapan di Cawang dan Cikampek karena tak mau ambil risiko. "Kita tidak mau mengambil risiko, jadi kalau mereka melakukan perlawanan, tindakan yang tegas pun akan kami lakukan... Kita tidak mau ambil risiko dimana di Aceh Besar kita ada korban. Dan berdasarkan hukum pun kita dibolehkan mengambil tindakan sampai dengan penembakan," kata Zainuri di Markas Besar Kepolisian, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Kamis 13 Mei 2010. Dalam dua penggerebekan terpisah di Cikampek dan Cawang, Rabu 12 Mei 2010, polisi membekuk enam orang terduga teroris, lima di antaranya tewas.
Kemudian pada 13 Mei 2010, Tiga orang diduga teroris yang ditangkap di Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah. Mereka ditangkap tanpa memerlukan kontak senjata karena memang tidak ada perlawanan saat ditangkap oleh tim Densus 88 Mabes Polri. Polisi juga telah menyita sejumlah senjata dan amunisi dari penangkapan di Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah.
Tiga orang diduga teroris yang ditangkap di Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah terkait dengan latihan militer sekelompok teroris awal tahun ini di wilayah Janto, Aceh Besar. Mereka juga terkait dengan penangkapan teroris di Cawang dan Cikampek. Demikian dikatakan Wakil Kepala Divisi Humas Brigjen Zainuri Lubis dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 13 Mei 2010.
"Alhamdulillah mereka tidak melawan. Mereka menyerahkan diri sehingga ketiganya dalam kondisi sehat walafiat," kata Wakil Kepala Divisi Humas Brigjen Zainuri Lubis dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 13 Mei 2010. Zainuri mengatakan, akan sangat menjunjung hak azasi manusia jika para teroris itu menyerah dan tidak melawan. "Polri sangat tetap menjunjung tinggi HAM, terlebih jika mereka tidak melawan," katanya.
sumber : vivanews
Featured post
0 komentar